Pray for Gaza
Sesak di dada menyelimutiku,
ketika aku melihat deritamu...
ketika engkau terjamah tangan-tangan serigala,
ketika timah panas menghempas jiwa,
ketika bola api menghujam belahan jiwa,
engkau coba menghalau duka dengan asa tersisa...
Ya Allah Ya Rahman...
tetapkanlah kekuatan hati ada pada saudaraku,
karna ku yakin Engkau mempunyai maksud yang indah setelah ini...
Gaza...
engkau terserang, tapi engkau adalah pemenang...
Rabu, 16 Juli 2014
Kamis, 03 Juli 2014
YA’QUB BIN ISHAQ AL-KINDI
Riwayat
Hidup
Al-Kindi merupakan
filosof pertama yang muncul dari kalangan muslim. Sebagai muslim Arab pertama
yang memperlajari ilmu pengetahuan dan filsafat, maka Al-Kindi dikenal sebagai
“Ahli-Filsafat Arab”. Nama lengkap Al-Kindi adalah Abu Yusuf Ya’qub ibn Ishaq ibn Sabbah ibn Imran ibn Ismail Al-Ash’ats
ibn Qais Al-Kindi. Al-Kindi lahir sekitar tahun 185 H/801 M di Kuffah.
Ayahnya, Ishaq As-Shabbah adalah gubernur Kuffah pada masa pemerintahan
al-Mahdi dan Harun ar-Rasyid dari bani Abbas. Ayahnya meninggal beberapa tahun
setelah al-Kindi lahir.[1
Al-kindi yang dilahirkan di Kuffah pada masa kecilnya memperoleh pendidikan di Bashrah. Tentang siapa guru-gurunya tidak dikenal, karena tidak terekam dalam sejarah hidupnya. Tetapi dapat dipastikan ia mempelajari ilmu-ilmu sesuai dengan kurikulum pada masanya. Ia mempelajari Al-Qur’an, membaca, menulis, dan berhitung.
Al-kindi yang dilahirkan di Kuffah pada masa kecilnya memperoleh pendidikan di Bashrah. Tentang siapa guru-gurunya tidak dikenal, karena tidak terekam dalam sejarah hidupnya. Tetapi dapat dipastikan ia mempelajari ilmu-ilmu sesuai dengan kurikulum pada masanya. Ia mempelajari Al-Qur’an, membaca, menulis, dan berhitung.
selengkapnya tentang riwayat Al-Kindi, klik disini
Rabu, 02 Juli 2014
?
Kasih...
Dimana kau berada?
Ku tunggu di setiap detik waktu
Ku nanti di setiap hembusan nafas
Kasih...
Kehadiranmu menyelimuti mimpi
Bayangmu mengejar lamunan
Senyummu membuat ku rindu
Tak ada yang mampu ku perbuat
Tak ada yang mampu ku kata
Tak mampu pula ku paksa kehendak
Bisu...
Hanya membisu
Hanya Sang Kuasa yang mampu merubah semua
Kasih...
Sampai kapankah ini kan berakhir ????
LEMBARAN CINTA TENTANGMU
Teduh sekali hati ini ketika mendengar MP3 lantunan puisi yang diciptakan oleh umi. Malam ini, kan ku kutip kembali isi dari puisi tersebut, untuk memudahkan teman-teman juga dalam mengetahui isinya. :)
Puisi By Ummi Fairuz
LEMBARAN CINTA TENTANGMU
Kuambil buku itu...
kubuka lembar demi lembar...
kubaca dengan perlahan...
agar aku tau dirimu...
agar aku kenal denganmu...
agar aku bisa mencintaimu...
LEMBARAN CINTA TENTANGMU
Kuambil buku itu...
kubuka lembar demi lembar...
kubaca dengan perlahan...
agar aku tau dirimu...
agar aku kenal denganmu...
agar aku bisa mencintaimu...
kubaca saat kelahiranmu
dan...
akupun menjadi tau betapa dahsyatnya
saat itu
arsy berguncang... malaikat bergembira...
semua makhluk bersuka cita...
begitu banyak berkah yang Allah berikan
karenamu
semua menyambut kelahiranmu
semua bersyukur atas kedatanganmu
karena engkaulah...
engkaulah pembawa rahmat bagi alam
semesta
kubuka lagi lembaran buku itu...
kuingin tau masa sebelum kenabianmu
betapa indah wajahmu
betapa indah akhlaqmu
semua menyayangimu
semua mencintaimu
semua mengagumimu
semua memujimu...
Engkaulah al amiin
Engkaulah penyambung tali silaturahmi
Engkaulah penolong orang miskin
taukah engkau yaa Rosulallaah...
aku semakin kagum pada dirimu
kubuka lagi lembaran itu...
kubaca saat pertama kali wahyu turun
kepadamu
saat engkau digua hiro
saat engkau menjauh dari hiruk pikuk
dunia
Jibril datang menyuruhmu untuk membaca
ku turut rasakan ketakutanmu
engkau gemetar...
engkau kedinginan...
tapi... istrimu yang setia memberikan
kekuatan padamu
menyelimutimu... memelukmu...
menghiburmu...
membelamu dengan harta jiwa dan
raganya...
taukah engkau yaa rasulallaah...
kuingin bisa menjadi sepertinya
kubaca saat pertama kali wahyu turun
kepadamu
saat engkau digua hiro
saat engkau menjauh dari hiruk pikuk
dunia
Jibril datang menyuruhmu untuk membaca
ku turut rasakan ketakutanmu
engkau gemetar...
engkau kedinginan...
tapi... istrimu yang setia memberikan
kekuatan padamu
menyelimutimu... memelukmu...
menghiburmu...
membelamu dengan harta jiwa dan
raganya...
taukah engkau yaa rasulallaah...
kuingin bisa menjadi sepertinya
kubuka lagi lembaran itu...
ku jadi tau...
begitu berat awal perjuangan dakwahmu
ku jadi tau betapa besar kesabaranmu
disaat engkau dicaci
disaat engkau diludahi
disaat engkau disakiti
Engkau balas semua itu dengan cinta
Engkau balas semua itu dengan doa
air mata yang menetes dipipimu...
bukan karena marah dan kecewamu
tapi karena besarnya cintamu pada kami
ummatmu yaa rosulallaah...
kubuka lagi lembaran itu...
kubaca perjalanan hijrahmu
Engkau ditemani oleh sahabat setiamu
yang selalu menghawatirkanmu
sesaat dia berjalan di depanmu
sesaat dia dibelakangmu
sesaat diw dikananmu
sesaat dia dikirimu
rasa cintanya yg teramat sangat kepadamu
membuatnya rela mengorbankan nyawa
untukmu
taukah Engkau yaa rosulallaah...
aku iri padanya...
aku iri pada besarnya cintanya padamu
aku ingin bisa mencintaimu seperti
cintanya kepadamu
kubaca perjalanan hijrahmu
Engkau ditemani oleh sahabat setiamu
yang selalu menghawatirkanmu
sesaat dia berjalan di depanmu
sesaat dia dibelakangmu
sesaat diw dikananmu
sesaat dia dikirimu
rasa cintanya yg teramat sangat kepadamu
membuatnya rela mengorbankan nyawa
untukmu
taukah Engkau yaa rosulallaah...
aku iri padanya...
aku iri pada besarnya cintanya padamu
aku ingin bisa mencintaimu seperti
cintanya kepadamu
kubuka lagi lembaran itu...
aku tersenyum... aku merasakan
kebahagiaan mereka
disaat orang2 anshor menyambut
kedatanganmu di madinah
mereka gembira... mereka bersuka
cita...mereka menyanyi menyambut
kehadiranmu
kubuka lagi lembaran itu
kubaca perjuanganmu dengan para
sahabat
betapa kuat ikatan antara dirimu dan
mereka
mereka sll berada disampingmu
mereka berperang bersamamu
mereka tak takut mati untuk membelamu
betapa besar cinta mereka kepadamu
mereka tidak pernah rela kau disakiti
mereka tidak pernah rela kau dihina
mereka tidak pernah rela kau terluka
merekalah pecinta pecinta sejatimu
mampukah kami memiliki cinta seperti yg
mereka miliki untukmu?
mampukah kami menjadi pembela agama
dan syariatmu?
mampukah kami tuk menjalani sunnah
sunnahmu?
ya rasulallah... sungguh kuingin mendapat
ridhomu
kubuka terus lembaran itu
kusemakin ingin tau tentangmu...
dan akupun menyadari...
betapa berat amanah yg hrs engkau emban
tidak pernah lelah engkau berjuang
tidak pernah lelah engkau berdakwah
tak kau pedulikan panas yang menghadang
tak kau pedulikan lapar yang melilit
tak kau pedulikan darah yang menetes
dari tubuh sucimu yang terluka
23 tahun kau habiskan waktumu
mengemban risalah
23 tahun kau sll berjuang untuk kami
23 tahun kau memahan lelah dan sakit demi kami
makkah dan madinah menjadi saksi atas
pengorbananmu untuk kami
makkah dan madinah menjadi saksi
besarnya cintamu pada kami
makkah dan madinah menjadi saksi atas
beratnya cobaan yg harus kau hadapi demi kami
ya rasulallaah...
alangkah hinanya diri ini
dengan besarnya cintamu pada kami
kami mengabaikanmu
kami sering melupakanmu
bahkan kami tidak banyak tau tentangmu
betapa banyak hari yang terbuang tanpa
kami ingat kepadamu
betapa banyak air mata yg menetes bukan
karena rindu kepadamu
betapa sering kami lakukan sunnahmu
tanpa sambungkan hati kami kepadamu
betapa rendahnya kami karena tak pernah
berusaha untuk membalas kebaikanmu
alangkah hinanya diri ini
dengan besarnya cintamu pada kami
kami mengabaikanmu
kami sering melupakanmu
bahkan kami tidak banyak tau tentangmu
betapa banyak hari yang terbuang tanpa
kami ingat kepadamu
betapa banyak air mata yg menetes bukan
karena rindu kepadamu
betapa sering kami lakukan sunnahmu
tanpa sambungkan hati kami kepadamu
betapa rendahnya kami karena tak pernah
berusaha untuk membalas kebaikanmu
ya rasulallaah...
kubaca detik detik terakhirmu
meninggalkan kami
kau ucapkan ummatii... ummatii
yang kau panggil adalah kami
yang kau hawatirkan hanya kami
yang kau pikirkan bagaimana kami setelah
engkau pergi
ya Allah...
dengan besarnya cintanya pada kami
kumemohon padamu...
berikan kepada kami hati yang selalu cinta
dan rindu pada kekasihMu
berikan kepada kami mata yang selalu
rindu ingin melihat wajah sucinya
berikan kepada kami telinga yang selalu
rindu tuk mendengar disebut namanya
berikan kepada kami lisan yang rindu tuk
sll bersolawat kepadanya
kututup buku itu dengan air
mata yang
masih terus menetes dipipi
rasa haru masih menguasai hatiku...
tapi... kubersyukur padaMu ya Rob...
telah kau buka hatiku tuk ingin tau dan
mengenal kekasihMu
dan kuberharap... semoga buku yang
kubaca ini kelak kan menjadi saksi
yang kan menghantarku
tuk bisa bersanding dengannya disyurga
nanti...
aamiiin...
masih terus menetes dipipi
rasa haru masih menguasai hatiku...
tapi... kubersyukur padaMu ya Rob...
telah kau buka hatiku tuk ingin tau dan
mengenal kekasihMu
dan kuberharap... semoga buku yang
kubaca ini kelak kan menjadi saksi
yang kan menghantarku
tuk bisa bersanding dengannya disyurga
nanti...
aamiiin...
Langganan:
Postingan (Atom)