Rabu, 16 Juli 2014

Pray for Gaza

Sesak di dada menyelimutiku,
ketika aku melihat deritamu...

ketika engkau terjamah tangan-tangan serigala,
ketika timah panas menghempas jiwa,
ketika bola api menghujam belahan jiwa,
engkau coba menghalau duka dengan asa tersisa...

Ya Allah Ya Rahman...
tetapkanlah kekuatan hati ada pada saudaraku,
karna ku yakin Engkau mempunyai maksud yang indah setelah ini...

Gaza...
engkau terserang, tapi engkau adalah pemenang...

Kamis, 03 Juli 2014

YA’QUB BIN ISHAQ AL-KINDI

   Riwayat Hidup
Al-Kindi merupakan filosof pertama yang muncul dari kalangan muslim. Sebagai muslim Arab pertama yang memperlajari ilmu pengetahuan dan filsafat, maka Al-Kindi dikenal sebagai “Ahli-Filsafat Arab”. Nama lengkap Al-Kindi adalah Abu Yusuf Ya’qub ibn Ishaq ibn Sabbah ibn Imran ibn Ismail Al-Ash’ats ibn Qais Al-Kindi. Al-Kindi lahir sekitar tahun 185 H/801 M di Kuffah. Ayahnya, Ishaq As-Shabbah adalah gubernur Kuffah pada masa pemerintahan al-Mahdi dan Harun ar-Rasyid dari bani Abbas. Ayahnya meninggal beberapa tahun setelah al-Kindi lahir.[1 
Al-kindi yang dilahirkan di Kuffah pada masa kecilnya memperoleh pendidikan di Bashrah. Tentang siapa  guru-gurunya tidak dikenal, karena tidak terekam dalam sejarah hidupnya. Tetapi dapat dipastikan ia mempelajari ilmu-ilmu sesuai  dengan  kurikulum pada masanya. Ia mempelajari Al-Qur’an, membaca, menulis, dan berhitung.
selengkapnya tentang riwayat Al-Kindi, klik disini

Rabu, 02 Juli 2014


?

Kasih...
Dimana kau berada?
Ku tunggu di setiap detik waktu
Ku nanti di setiap hembusan nafas

Kasih...
Kehadiranmu menyelimuti mimpi
Bayangmu mengejar lamunan
Senyummu membuat ku rindu

Tak ada yang mampu ku perbuat
Tak ada yang mampu ku kata
Tak mampu pula ku paksa kehendak

Bisu...
Hanya membisu
Hanya Sang Kuasa yang mampu merubah semua

Kasih...
Sampai kapankah ini kan berakhir ????



LEMBARAN CINTA TENTANGMU

Teduh sekali hati ini ketika mendengar MP3 lantunan puisi yang diciptakan oleh umi. Malam ini, kan ku kutip kembali isi dari puisi tersebut, untuk memudahkan teman-teman juga dalam mengetahui isinya. :)

Puisi By Ummi Fairuz 
LEMBARAN CINTA TENTANGMU 
Kuambil buku itu... 
kubuka lembar demi lembar... 
kubaca dengan perlahan... 
agar aku tau dirimu... 
agar aku kenal denganmu... 
agar aku bisa mencintaimu... 

kubaca saat kelahiranmu 
dan... 
akupun menjadi tau betapa dahsyatnya 
saat itu 
arsy berguncang... malaikat bergembira... 
semua makhluk bersuka cita... 
begitu banyak berkah yang Allah berikan 
karenamu 
semua menyambut kelahiranmu 
semua bersyukur atas kedatanganmu 
karena engkaulah... 
engkaulah pembawa rahmat bagi alam 
semesta 

kubuka lagi lembaran buku itu... 
kuingin tau masa sebelum kenabianmu 
betapa indah wajahmu 
betapa indah akhlaqmu 
semua menyayangimu 
semua mencintaimu 
semua mengagumimu 
semua memujimu... 
Engkaulah al amiin 
Engkaulah penyambung tali silaturahmi 
Engkaulah penolong orang miskin 
taukah engkau yaa Rosulallaah... 
aku semakin kagum pada dirimu 

kubuka lagi lembaran itu... 
kubaca saat pertama kali wahyu turun 
kepadamu 
saat engkau digua hiro 
saat engkau menjauh dari hiruk pikuk 
dunia 
Jibril datang menyuruhmu untuk membaca 
ku turut rasakan ketakutanmu 
engkau gemetar... 
engkau kedinginan... 
tapi... istrimu yang setia memberikan 
kekuatan padamu 
menyelimutimu... memelukmu... 
menghiburmu... 
membelamu dengan harta jiwa dan 
raganya... 
taukah engkau yaa rasulallaah... 
kuingin bisa menjadi sepertinya 

kubuka lagi lembaran itu... 
ku jadi tau... 
begitu berat awal perjuangan dakwahmu 
ku jadi tau betapa besar kesabaranmu 
disaat engkau dicaci 
disaat engkau diludahi 
disaat engkau disakiti 
Engkau balas semua itu dengan cinta 
Engkau balas semua itu dengan doa 
air mata yang menetes dipipimu... 
bukan karena marah dan kecewamu 
tapi karena besarnya cintamu pada kami 
ummatmu yaa rosulallaah... 




kubuka lagi lembaran itu... 
kubaca perjalanan hijrahmu 
Engkau ditemani oleh sahabat setiamu 
yang selalu menghawatirkanmu 
sesaat dia berjalan di depanmu 
sesaat dia dibelakangmu 
sesaat diw dikananmu 
sesaat dia dikirimu 
rasa cintanya yg teramat sangat  kepadamu 
membuatnya rela mengorbankan nyawa 
untukmu 
taukah Engkau yaa rosulallaah... 
aku iri padanya... 
aku iri pada besarnya cintanya padamu 
aku ingin bisa mencintaimu seperti 
cintanya kepadamu 

kubuka lagi lembaran itu... 
aku tersenyum... aku merasakan 
kebahagiaan mereka 
disaat orang2 anshor menyambut 
kedatanganmu di madinah 
mereka gembira... mereka bersuka 
cita...mereka menyanyi menyambut 
kehadiranmu 

kubuka lagi lembaran itu 
kubaca perjuanganmu dengan para 
sahabat 
betapa kuat ikatan antara dirimu dan 
mereka 
mereka sll berada disampingmu 
mereka berperang bersamamu 
mereka tak takut mati untuk membelamu 
betapa besar cinta mereka kepadamu 
mereka tidak pernah rela kau disakiti 
mereka tidak pernah rela kau dihina 
mereka tidak pernah rela kau terluka 
merekalah pecinta pecinta sejatimu 
mampukah kami memiliki cinta seperti yg 
mereka miliki untukmu? 
mampukah kami menjadi pembela agama 
dan syariatmu? 
mampukah kami tuk menjalani sunnah 
sunnahmu? 
ya rasulallah... sungguh kuingin mendapat 
ridhomu 

kubuka terus lembaran itu 
kusemakin ingin tau tentangmu... 
dan akupun menyadari... 
betapa berat amanah yg hrs engkau emban 
tidak pernah lelah engkau berjuang 
tidak pernah lelah engkau berdakwah 
tak kau pedulikan panas yang menghadang 
tak kau pedulikan lapar yang melilit 
tak kau pedulikan darah yang menetes 
dari tubuh sucimu yang terluka 
23 tahun kau habiskan waktumu 
mengemban risalah 
23 tahun kau sll berjuang untuk kami 
23 tahun kau memahan lelah dan sakit demi kami 
makkah dan madinah menjadi saksi atas 
pengorbananmu untuk kami 
makkah dan madinah menjadi saksi 
besarnya cintamu pada kami 
makkah dan madinah menjadi saksi atas 
beratnya cobaan yg harus kau hadapi demi kami 



ya rasulallaah... 
alangkah hinanya diri ini 
dengan besarnya cintamu pada kami 
kami mengabaikanmu 
kami sering melupakanmu 
bahkan kami tidak banyak tau tentangmu 
betapa banyak hari yang terbuang tanpa 
kami ingat kepadamu 
betapa banyak air mata yg menetes bukan 
karena rindu kepadamu 
betapa sering kami lakukan sunnahmu 
tanpa sambungkan hati kami kepadamu 
betapa rendahnya kami karena tak pernah 
berusaha untuk membalas kebaikanmu 

ya rasulallaah... 
kubaca detik detik terakhirmu 
meninggalkan kami 
kau ucapkan ummatii... ummatii 
yang kau panggil adalah kami 
yang kau hawatirkan hanya kami 
yang kau pikirkan bagaimana kami setelah 
engkau pergi 

ya Allah... 
dengan besarnya cintanya pada kami 
kumemohon padamu... 
berikan kepada kami hati yang selalu cinta 
dan rindu pada kekasihMu 
berikan kepada kami mata yang selalu 
rindu ingin melihat wajah sucinya 
berikan kepada kami telinga yang selalu 
rindu tuk mendengar disebut namanya 
berikan kepada kami lisan yang rindu tuk 
sll bersolawat kepadanya 



kututup buku itu dengan air mata yang 
masih terus menetes dipipi 
rasa haru masih menguasai hatiku... 
tapi... kubersyukur padaMu ya Rob... 
telah kau buka hatiku tuk ingin tau dan 
mengenal kekasihMu 
dan kuberharap... semoga buku yang 
kubaca ini kelak kan menjadi saksi 
yang kan menghantarku 
tuk bisa bersanding dengannya disyurga 
nanti... 
aamiiin...